Choirun Nisa'

Perintah iqro' merupakan kewajiban agar kita dapat mengetahui segala hal yang ada di muka bumi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Siapakah Pengetuk Pintu Dapurku

Siapakah Pengetuk Pintu Dapurku

Siapakah Pengetuk Pintu Dapurku

Choirun Nisa’

Guru SMKN 3 Bondowoso

#Tantangan Gurusiana

Sampai saat ini masih jelas kuingat bunyi ketukan pintu dapur rumah yang menghubungkan antara rumah ibu dan rumahku. Kami tinggal bersebelahan dengan ibu karena aku anak perempuan satu-satunya beliau tidak berkenan jika harus berjauhan.

Pagi itu aku bangun lebih awal karena ada jadwal bimbel persiapan Ujian Nasional untuk kelas XII yang diawali jam 5:30. Ketika bangun segera kuambil wudhu untuk melaksanakan sholat nafilah lail sebagai bentuk ketaatan seorang hamba di malam hari. Setelah semua rintihan permohonan doa kulantunkan, kuayunkan langkah kaki menuju dapur dan memulai aktifitas untuk memasak ala kadarnya dan menyiapkan bekal yang akan di bawa kesekolah dan tempat bekerja.

Ditengah keasyikanku mengolah masakan tiba-tiba pintu dapur ada yang mengetuk. Karena pintu dapur terbuat dari seng membuat ketukannya terdengar sangat keras.

“Ia bu”, kufikir ibu yang mengetuk pintu tersebut sehingga aku menyebut nama beliau. Walaupun sebenarnya aku agak merinding karena bukan kebiasaan beliau mengetuk pintu dapur. Ibu akan mengetuk jendela kamar depan untuk membangunkan ketika menjelang shubuh.

Karena tidak ada balasan sahutanku, akupun melanjutkan acara didapur. Namun ketika membalik gorengan tempeku, tiba-tiba kembali terdengar ketukan pintu. Dan ketukannya lebih keras dari yang pertama. Akupun tetap menyahut dengan sahutan yang sama “ia bu”. Karena tidak ada balasan dari sahutanku, akupun tidak beranjak untuk membuka pintu dapur karena khawatir gorengan tempeku gosong.

Ketika aktifitas didapur hampir selesai, pintu dapur kembali diketuk dan sangat keras sekali dibanding ketukan yang pertama dan kedua. Akupun menyahut kembali dengan sahutan yang sama, namun kali ini agak jengkel dan membalasnya dengan nada agak tinggi juga. “Ada apa sih bu”.

Setelah ketukan ketiga dan sahutanku berakhir, bersamaan itupula suara adzan shubuh berkumandang. Dan alhamdulillah acaraku didapur juga sudah rampung, tinggal memasukkan kedalam kotak bekal makanan.

Dari jendela kamar depan terdengar suara ibu memanggil namaku dan mengetuk jendela dengan sangat keras. Aku langsung menuju kamar depan dan membuka jendela dan ibu berfikir aku belum bangun sehingga beliau mengetuk jendela dengan sangat keras.

Ketika membuka jendela akupun langsung bertanya apakah tadi ibu mengetuk pintu dapur. Dan beliau menjawab tidak dan baru saja bangun. Beliau bercerita kalau telah melewati sholat malamnya. Tanpa banyak tanya aku mengkahiri obrolan pagi dengan beliau. Namun dalam hatiku bertanya lantas siapakah yang mengetuk pintu dapurku 3 kali tadi. Apakah dia pingin membantu memasak??? Hiiiii jadi merinding jika ingat peristiwa tersebut.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Kok tidak segera dibukakan kalau dikira Ibu yg mengetuk pintu? Masak sampai tiga kali? La kalau Ibu beneran gimana dong? Hee

22 Feb
Balas

Tempenya mana buuuu...

24 Feb
Balas

Sepertinya dia ingin mencicipi tempe yang ibu goreng.. Hehehehhee

22 Feb
Balas



search

New Post