Choirun Nisa'

Perintah iqro' merupakan kewajiban agar kita dapat mengetahui segala hal yang ada di muka bumi...

Selengkapnya
Navigasi Web
Tantrum

Tantrum

Tantrum

Bunda-bunda shaliha, pasti pernah mengalami tantrum ketika shalih dan shalihanya diusia balita. Salah satu masalah yang penuh dinamika dalam mengasuh buah hati dan cukup membingungkan Ayah dan Bunda adalah masalah tantrum pada anak. Sebagian kita mungkin tidak mengenal istilah ini, namun semua Bunda ketika mengasuh putra putrinya kebingungan karena sering mengalami tantrum pada buah hatinya.

Apa itu Tantrum?

Tantrum atau yang dalam istilah psikologinya disebut sebagai “temper tantrum”, diartikan sebagai perilaku marah pada anak-anak, biasanya diusia prasekolah. Mereka mengekspresikan kemarahan dengan berbaring di lantai, menendang, berteriak, dan kadang-kadang menahan napas.tantrum terjadi karena anak-anak diusia dini belum mampu mengekspresikan rasa frustasi dan kesal karena tidak mendapatkan apa yang diinginkan.

Kejadian tantrum pada anak disinyalir erat kaitannya dengan cara berkomunikasi pada anak tersebut. Anak dengan usia 1,5-2 tahun memiliki kendala bahasa yang belum lancar, sehingga anak belum bisa mengenali emosi yang dirasakannya. Peran orang tua sangat penting, ketika anak mulai tantrum dengan melakukan hal seperti nangis menjerit, berguling hingga memukul orang tua terlihat wajar dan normal namun orang tua harus bisa mencoba untuk menghentikan amukannya.

Seringkali orang tua panik dan biasanya keputusan yang diambil untuk mengatasi anak yang tantrum kurang bijaksana. Bahkan seringkali emosi ketika menghadapi masalah ini karena malu dan terjadi di tempat keramaian. Dan kunci utama dalam mengatasi tantrum pada anak adalah orang tua harus tetap tenang. Memberikan keseimbangan dalam pengasuhan, kapan kita perlu bertindak disiplin dan kapan perlu mendengarkan keinginan dan hak-hak anak.

Sebelum membahas cara mengatasi tantrum pada anak, ada baiknya para orang tua mengetahui dua jenis tantrum berikut ini.

1. Tantrum Manipulatif

Biasanya, kondisi ini muncul karena keinginan si anak tidak terpenuhi. Ini termasuk tantrum yang dibuat-buat oleh anak.

Jenis tantrum manipulatif tidak terjadi pada semua anak. Meski begitu, orang tua harus mampu menguasai emosi bila sewaktu-waktu anak mengalami tantrum ini.

2. Tantrum Frustasi

Ada beberapa faktor anak mengalami tantrum frustasi. Seperti kelelahan, kelaparan, atau gagal melakukan sesuatu.

Ketika anak mengalami tantrum frustasi, cobalah untuk mendekati dan menenangkan anak. Misalnya, memberikan pujian dengan kata-kata lembut.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, tantrum pada si kecil selalu disebabkan karena beberapa hal. Ini dikarenakan kondisi emosi anak sering tidak stabil atau mendapat tekanan dari lingkungan sekitar.

Selain itu, ada sejumlah faktor lain yang menyebabkan anak tantrum, antara lain:

· Anak merasa takut dan gelisah

· Suasana hati anak terganggu, apalagi tidak ada perhatian dari orang tua.

· Tidak terpenuhinya kebutuhan yang diinginkan anak.

· Apa yang diterima tidak sesuai harapan si anak.

· Akibat pola asuh yang salah, termasuk terlalu memanjakan anak.

· Kondisi keluarga disebabkan orang tua bermasalah.

· Anak menerima kritikan dari orang tua atau anggota keluarga yang lain.

· Ketidaktahuan orang tua memicu kemarahan dan sikap agresif anak.

· Lapar, lelah, stimulasi berlebih, dan bosan.

Mengatasi anak tantrum tidaklah mudah. Kebanyakan orang tua pasti bakal panik. Bahkan, ada yang sampai ikut terbawa emosi. Namun, ada beberapa tips mengatasi anak tantrum yang bisa dilakukan.

1. Beri anak ruang.

Beri dia ruang kesempatan untuk meluapkan emosinya, tapi jangan jauh-jauh dan tetap awasi dia.

2. Tunjukkan empati.

Hindari mengekang balita saat tantrum, apalagi mencubit atau memukul. Beri si Kecil pelukan lembut sambil membisikkan kata-kata yang menenangkan. Bentuk suasana positif dan tunjukkan empati Anda kepadanya, misalnya dengan mengatakan, "Adik marah ya, mainannya diambil teman? Nanti kita bujuk dia untuk mengembalikannya, ya." Pengertian Anda terhadap masalah si Kecil akan membuatnya tenang.

3. Pastikan anak aman.

Jauhkan si Kecil dari benda-benda yang membahayakan, terutama bila dia berguling-guling di lantai atau memukul-mukul.

4. Pahami anak.

Kenali keinginan dan kebutuhan balita bila bepergian. Dia mungkin tantrum karena capek,atau kelaparan. Jadwalkan kegiatan sebelum pergi mengacu pada kemampuan dan kebutuhan balita.

5. Sabar dan tenang.

Jangan memarahi balita saat tantrum. Kalau perlu menjauh sebentar, tarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri sebelum menghadapi balita.

Selamat mencoba Bunda ..........

Sumber :

https://id.theasianparent.com/tantrum-mengapa-terjadi

https://www.indozone.id/life/lNsMd0/mengatasi-anak-tantrum/read-all

https://bebeclub.co.id/artikel/detail/balita/kesehatan-anak/cara-mengatasi-tantrum-pada-anak

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Sami2, Bapak. Saya juga baru tahu sekarang

03 Apr
Balas

Tantrum sebuah perilaku balita yang melibatkan emosi.... Wow..terima kasih Bu ..jadi tahu tentang tantrum

02 Apr
Balas

Terimakasih ilmunya, biar g lupa mendidik anak kecil, bisa untuk cucu

03 Apr
Balas

Mantabh Bunda...Matur suwun atas ilmunya :)

03 Apr
Balas



search

New Post